Kau Mencari Dalam Mimpi, Tapi Aku Hanya Datang Dalam Mimpi Burukmu
Dunia ini retak, Xiulan. Bukan retak seperti keramik antik yang berharga, tapi retak seperti cermin yang memantulkan pantulan aneh, membelokkan realitas hingga terasa asin di lidah. Sinyal hilang timbul seperti hantu, chat kita berhenti di 'sedang mengetik' selamanya. Langit, ahh langit itu, menolak mentah-mentah untuk memberi pagi.
Aku, Lin, hidup di sisa-sisa memori masa lalu. Aroma melati di kedai teh, suara mahjong di sore hari, dan wajahmu yang buram dalam foto polaroid yang memudar. Aku mencarimu dalam setiap mimpi, Xiulan. Mencari jejak tawamu di antara debu waktu.
Kau, Xiulan, hidup di glitch masa depan. Kota krom dan neon berdenyut liar, mobil terbang melintas di antara hologram iklan yang menjanjikan keabadian. Tapi semua terasa hampa. Kamu mencariku di antara data yang mengalir tanpa henti, mencari pola yang bisa memanggilku dari masa lalu. Kau hanya menemukan error, bug, dan suara statis yang menyayat hati.
Kita saling memanggil dalam notifikasi tengah malam yang terasa seperti puisi terlarang. Kata-kata kita seperti fragmen bintang jatuh, indah tapi segera padam. Aku memimpikan aroma parfummu, Xiulan Lavender, yang bagai candu. Kau memimpikan sentuhan tanganku di rambutmu, hangat seperti matahari yang telah lama hilang.
Tapi inilah kebenarannya, tragis dan absurd: Kau tidak menemukanku dalam mimpimu, Lin. Aku hanya datang dalam mimpi burukmu. Aku adalah hantu dari masa lalu yang kau coba tinggalkan. Aku adalah virus dalam sistemmu yang sempurna.
Dan kau, Xiulan... Kau adalah bayangan masa depan yang tak pernah bisa kuraih. Kau adalah distorsi dalam realitasku, janji palsu yang berbisik tentang dunia yang tidak akan pernah ada.
Pada akhirnya, Xiulan, Lin...kita hanyalah gema dari kehidupan yang tak pernah selesai. Kita adalah dua melodi yang dimainkan di dua frekuensi yang berbeda, terdistorsi oleh waktu dan ruang.
RAHASIANYA? Cinta kita... adalah simulasi. Sebuah eksperimen gagal untuk menghubungkan masa lalu dan masa depan, meninggalkan kita terjebak di antara keduanya.
Sampai jumpa di sisi lain... jika ada sisi lain.
You Might Also Like: 150 Cara Memilih Moisturizer Lokal
0 Comments: